Consultation Meeting UNICEF Bahas Integrated Local Financing Framework (ILFF) 2025–2029

BAZNAS Surabaya Ikuti Consultation Meeting UNICEF Bahas Integrated Local Financing Framework (ILFF) 2025–2029

25/09/2025 | Zul

Surabaya, 25 September 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Surabaya kembali tampil di forum internasional yang strategis. Pada Kamis (25/9), BAZNAS Surabaya berpartisipasi dalam Consultation Meeting UNICEF bertajuk “Pengembangan Integrated Local Financing Framework (ILFF) Kota Surabaya 2025–2029”. Kegiatan ini diadakan secara berani melalui Zoom Meeting dengan menghadirkan Konsultan UNICEF Indonesia, Rumayya, serta moderator Wisnu.

Dalam forum tersebut, hadir jajaran pimpinan BAZNAS Surabaya, di antaranya Kepala Pelaksana Imam Syafii Mustofa, Pelaksana Bidang II Zulfikar Muhammad Handiyarsyah, dan Pelaksana Bidang IV Ali Mahput Efendi. Kehadiran BAZNAS Surabaya menjadi representasi penting bagi potensi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dalam mendukung pembiayaan pembangunan lokal.

Pada sesi diskusi, Pelaksana Bidang II Zulfikar Muhammad Handiyarsyah menyampaikan paparan mengenai penghimpunan data dan penyaluran zakat, program-program unggulan BAZNAS Surabaya, serta potensi ZIS sebagai sumber daya keuangan sosial. Ia menegaskan bahwa zakat bukan hanya ibadah, melainkan instrumen keuangan modern yang dapat menopang pembangunan berkelanjutan di Kota Surabaya.

“Transparansi BAZNAS Surabaya dapat diakses langsung melalui website resmi kami. Masyarakat bisa melihat laporan keuangan hasil audit independen, laporan syar'i dari Itjen Kemenag Kota Surabaya, serta komitmen standar ISO manajemen mutu dan anti-penyuapan,” tegas Zulfikar saat menjawab pertanyaan konsultan UNICEF mengenai akuntabilitas.

Pertemuan ini menjadi tindak lanjut dari keberhasilan penyusunan Kerangka Pembiayaan Daerah Terpadu (ISFF) Jawa Timur 2025–2029, yang memetakan 17 skema pembiayaan dengan potensi dana mobilisasi hingga Rp200 triliun di luar pajak daerah. ISFF dirancang untuk menyelaraskan strategi fiskal provinsi dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), termasuk mencakup hak anak dan perlindungan khusus anak.

Mengacu pada keberhasilan tersebut, UNICEF Indonesia bersama Kementerian Keuangan kini mengembangkan kerangka serupa di tingkat kota/kabupaten, yakni Integrated Local Financing Framework (ILFF). Surabaya dipilih sebagai salah satu proyek percontohan karena dinilai memiliki kapasitas fiskal yang kuat dan potensi ekonomi besar. Dokumen ILFF akan menjadi acuan strategi dalam menggali sumber pembiayaan alternatif, termasuk dana sosial-keagamaan yang dikelola BAZNAS.

Kegiatan ini diikuti 17 lembaga lintas sektor, mulai dari otoritas keuangan, asosiasi pengusaha, lembaga keagamaan hingga organisasi sosial. Beberapa di antaranya adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jatim, Bank Indonesia Jatim, Kadin Surabaya, APINDO Surabaya, HIPMI Surabaya, IWAPI, hingga perwakilan majelis agama Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Khonghucu.

Kehadiran multipihak ini menegaskan bahwa pengembangan ILFF membutuhkan kolaborasi lintas sektor dan lintas agama untuk membangun sistem pembiayaan lokal yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.

Pertemuan Konsultasi UNICEF ini akan melanjutkan dengan pembahasan teknis pada pertemuan berikutnya. Harapannya, ILFF Surabaya 2025–2029 dapat menjadi dokumen strategi yang memperkuat integrasi sumber pembiayaan lokal, termasuk zakat, dalam mendukung pembangunan daerah.

Keikutsertaan BAZNAS Surabaya dalam forum internasional ini menandai langkah penting dalam modernisasi tata kelola zakat. Dengan ILFF, potensi zakat di Surabaya tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi mustahik, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pembiayaan pembangunan kota yang berkelanjutan, transparan, dan akuntabel.

KOTA SURABAYA

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12