Cara Menunaikan Zakat yang Benar dan Sah
04/11/2025 | Penulis: Fachrudin
Bayar Zakat yang Benar dan Sah
Menunaikan zakat, baik Zakat Fitrah maupun Zakat Mal, adalah salah satu rukun Islam yang memiliki dimensi ibadah vertikal (hubungan dengan Allah) dan dimensi sosial horizontal (hubungan dengan sesama manusia). Agar ibadah zakat menjadi sah dan diterima di sisi Allah SWT, seorang *muzakki* (wajib zakat) perlu memahami dan melaksanakan tata cara penunaiannya secara benar dan tepat.
Berikut adalah panduan lengkap mengenai cara menunaikan zakat yang benar dan tepat, mencakup aspek perhitungan hingga penyerahannya.
Memahami Syarat Wajib Zakat
Langkah pertama dan paling fundamental adalah memastikan bahwa Anda memang **wajib** mengeluarkan zakat. Kewajiban ini didasarkan pada dua jenis zakat:
A. Zakat Fitrah
Wajib bagi setiap Muslim yang masih hidup hingga terbenam matahari pada akhir bulan Ramadan dan memiliki kelebihan makanan pokok untuk malam dan Hari Raya Idulfitri.
B. Zakat Mal (Harta)
Wajib jika harta Anda telah memenuhi syarat:
-
Milik Penuh: Harta dimiliki secara sah dan penuh.
-
Halal: Harta diperoleh dari sumber yang halal.
-
Mencapai Nisab: Jumlah harta telah mencapai batas minimum yang ditentukan syariat (misalnya, setara 85 gram emas untuk zakat uang/tabungan).
-
Mencapai Haul: Harta telah tersimpan selama satu tahun hijriah (kecuali hasil panen, rikaz, dan penghasilan).
-
Bebas Utang: Harta tersebut lebih dari kebutuhan pokok dan kewajiban utang jangka pendek.
Melakukan Perhitungan Zakat yang Akurat
Kesalahan dalam perhitungan dapat menyebabkan zakat tidak tertunaikan secara sempurna. Oleh karena itu, perhitungan yang akurat sangat penting.
A. Untuk Zakat Fitrah
Kadar: 2,5 kg atau 3,5 liter makanan pokok (beras, gandum, atau lainnya) per jiwa.
Jika dibayar dalam bentuk uang tunai, nominalnya harus setara dengan harga 2,5 kg/3,5 liter makanan pokok di daerah muzakki.
Contoh: Jika harga 1 kg beras kualitas terbaik yang dikonsumsi adalah Rp15.000,00, maka zakat yang dikeluarkan per jiwa adalah: 2,5 kg X Rp 15.000,00 = Rp 37.500,00.
B. Untuk Zakat Mal
Setelah memastikan harta mencapai nisab dan haul, hitunglah:
Kadar Umum: Zakat Mal = 2,5% X Jumlah Harta Bersih
Zakat Penghasilan/Profesi: 2,5% X Total Pendapatan Bruto (Kotor) atau Netto (Bersih) per bulan/tahun.
Gunakan kalkulator zakat dari lembaga resmi (BAZNAS atau LAZ) untuk mempermudah dan meminimalisasi kesalahan.
Penting: Menghitung Zakat Mal adalah kewajiban yang berkelanjutan. Tentukan satu hari dalam setahun (tanggal haul) untuk rutin mengevaluasi dan menghitung total harta Anda.
Aspek Kunci dalam Penyerahan Zakat (Rukun Sah Zakat)
Ada dua rukun sah dalam menunaikan zakat, yaitu Niat dan Tamlik (penyerahan kepemilikan).
A. Niat yang Ikhlas
Zakat adalah ibadah, dan sahnya ibadah bergantung pada niat. Niat wajib hadir di dalam hati saat penyerahan zakat, meskipun tidak disyaratkan untuk melafazkannya.
Contoh Niat (dalam hati): "Saya berniat mengeluarkan Zakat Fitrah/Mal fardu atas diri saya karena Allah Ta'ala."
Niat harus membedakan antara zakat wajib dan sedekah sunnah.
B. Memberi Milik (At-Tamlik)
Zakat harus diserahkan kepada mustahik (orang yang berhak menerima) dengan tujuan memberikan kepemilikan penuh atas harta zakat tersebut.
Waktu Tepat untuk Menunaikan Zakat
Waktu penunaian adalah syarat sah yang berbeda antara Zakat Fitrah dan Zakat Mal.
Jenis Zakat, Waktu Tepat (Af?al) dan Batas Akhir Penunaian :
-
Zakat Fitrah Setelah shalat Subuh hingga sebelum shalat Idulfitri (1 Syawal). Sebelum pelaksanaan shalat Idulfitri. Jika diserahkan setelahnya, nilainya hanya sedekah biasa.
-
Zakat Maal Segera setelah harta mencapai Nisab dan Haul (tidak harus menunggu Ramadan) | Setelah terpenuhi Haul (satu tahun penuh). Zakat hasil pertanian dibayarkan saat panen.
Memilih Amil Zakat yang Tepercaya
Cara paling tepat dan dianjurkan dalam menyalurkan zakat adalah melalui lembaga pengelola zakat resmi atau Amil Zakat.
Penyaluran Zakat dengan Keunggulannya :
-
Melalui Amil Zakat Resmi (BAZNAS/LAZ) Tepat Sasaran: Amil bertanggung jawab menyeleksi mustahik sesuai delapan asnaf. Sah Secara Fikih: Amil adalah golongan penerima zakat. Amanah & Profesional: Perhitungan dan penyaluran diadministrasikan dengan baik.
-
Menyerahkan Langsung ke Mustahik Boleh (Sah): Zakat sah jika langsung diberikan kepada mustahik.
Tujuan memilih Amil: Amil bertugas menghimpun, mengelola, dan mendistribusikan zakat agar lebih merata dan strategis, khususnya dalam program pemberdayaan ekonomi. Hal ini memastikan fungsi zakat sebagai pilar keadilan sosial tercapai.
Menunaikan zakat bukan sekadar mengeluarkan sebagian harta, melainkan rangkaian ibadah yang membutuhkan ilmu, ketelitian, dan keikhlasan. Dengan memastikan niat, perhitungan, waktu, dan saluran penyaluran yang benar, Insya Allah, zakat yang kita tunaikan akan menjadi pembersih harta dan penyempurna iman.
Artikel Lainnya
Pendidikan Berkah dari Zakat Menyinari Masa Depan Umat
Zakat Sebagai Katalisator Perekonomian
Zakat Fitrah Dalam Pengertian, Hukum, dan Cara Menghitungnya
Zakat Tumbuh Kuatkan Dhuafa
Kisah Inspiratif Ali bin Abi Thalib Dalam Mengelola Baitul Maal
Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat oleh BAZNAS Kota Surabaya: Gerak Bersinergi , Surabaya Sejahtera

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
