Menjemput Berkah Akhir Tahun dengan Muhasabah Diri: Waktu Tepat untuk Kembali kepada Allah
29/10/2025 | Penulis: Abraham Adimukti
Visualisasi Muhasabah Diri
Menjelang akhir tahun, sebagian besar manusia disibukkan dengan berbagai kegiatan duniawi. Ada yang mengejar target pekerjaan, menutup laporan keuangan, atau merayakan pergantian tahun dengan kemeriahan. Namun, di balik semua hiruk-pikuk itu, Islam mengajarkan sebuah makna mendalam tentang introspeksi diri — muhasabah. Inilah waktu terbaik bagi seorang Muslim untuk berhenti sejenak, menoleh ke belakang, dan menilai sejauh mana langkahnya selama setahun ini mendekatkan atau justru menjauhkan dirinya dari Allah SWT.
Makna Muhasabah dalam Islam
Kata muhasabah berasal dari bahasa Arab hasaba–yuhasibu–muhasabatan, yang berarti menghitung, menilai, atau mengevaluasi. Dalam konteks keislaman, muhasabah berarti introspeksi diri atas segala amal perbuatan yang telah dilakukan, baik dalam ketaatan maupun kemaksiatan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Hasyr [59]: 18)
Ayat ini mengandung pesan kuat agar setiap Muslim tidak lalai untuk menilai dirinya. Muhasabah bukan sekadar mengingat kesalahan, tetapi juga memperbaiki arah kehidupan agar sesuai dengan nilai-nilai Islam. Setiap amal kecil sekalipun akan diperhitungkan oleh Allah, sebagaimana firman-Nya:
“Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya).”
(QS. Az-Zalzalah [99]: 7–8)
Akhir Tahun: Momentum Spiritual yang Tak Boleh Dilewatkan
Akhir tahun sering kali menjadi momen untuk menata ulang hidup. Dalam pandangan Islam, waktu bukan sekadar pergantian angka, melainkan bagian dari amanah yang akan dipertanggungjawabkan. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak akan bergeser dua kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya bagaimana ia amalkan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan ke mana ia belanjakan, serta tentang tubuhnya untuk apa ia gunakan.”
(HR. At-Tirmidzi)
Hadis ini mengingatkan kita bahwa setiap detik kehidupan akan dimintai pertanggungjawaban. Maka, akhir tahun seharusnya bukan hanya diisi dengan pesta dan kesenangan semu, tetapi juga dengan perenungan mendalam atas segala perbuatan. Sudahkah kita memanfaatkan waktu untuk kebaikan? Sudahkah harta dan ilmu yang Allah titipkan digunakan di jalan-Nya?
Langkah-langkah Muhasabah yang Bernilai
-
Menilai Hubungan dengan Allah (Hablum Minallah)
Apakah shalat kita sudah tepat waktu? Apakah hati kita masih khusyuk dalam ibadah? Muhasabah menuntun kita untuk menilai sejauh mana keimanan dan ketakwaan kita terjaga sepanjang tahun. -
Menilai Hubungan dengan Sesama (Hablum Minannas)
Islam mengajarkan keseimbangan antara ibadah ritual dan sosial. Sudahkah kita berbuat baik kepada sesama? Sudahkah kita memaafkan kesalahan orang lain dan meminta maaf atas kesalahan kita? -
Menilai Pengelolaan Waktu dan Harta
Akhir tahun juga menjadi momen untuk menilai sejauh mana kita memanfaatkan waktu dan rezeki yang Allah berikan. Apakah kita sudah menunaikan zakat, infak, dan sedekah dengan ikhlas? Ataukah masih terikat oleh sifat kikir dan cinta dunia? -
Menetapkan Niat Baru untuk Tahun Mendatang
Muhasabah bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga persiapan untuk masa depan. Buatlah komitmen baru untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal saleh, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Menjemput Berkah dengan Tobat dan Amal Saleh
Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya yang mau kembali setelah berbuat salah. Dalam firman-Nya:
“Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Az-Zumar [39]: 53)
Ayat ini memberi harapan besar bagi setiap manusia. Tak peduli seberapa besar dosa yang pernah dilakukan, pintu taubat selalu terbuka. Maka, menjelang akhir tahun, langkah terbaik adalah kembali kepada Allah dengan hati yang tulus, memperbanyak istighfar, memperbaiki shalat, dan memperbanyak amal kebaikan seperti sedekah, menolong sesama, dan menebar manfaat bagi lingkungan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang cerdas adalah orang yang mampu menundukkan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati; sedangkan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan angan-angan.”
(HR. Ibnu Majah)
Hadis ini menegaskan bahwa muhasabah sejati adalah yang diikuti oleh perubahan nyata dalam sikap dan perilaku.
Penutup: Waktu untuk Kembali kepada Allah
Akhir tahun adalah waktu yang sangat tepat untuk membersihkan hati, memperbaiki niat, dan menata kembali langkah menuju keridhaan Allah SWT. Setiap Muslim perlu menjadikan muhasabah sebagai budaya spiritual, bukan sekadar rutinitas tahunan. Karena sesungguhnya, keberkahan hidup tidak datang dari angka pergantian tahun, melainkan dari perubahan hati yang tulus untuk kembali kepada Sang Pencipta.
Semoga kita semua diberi kekuatan untuk senantiasa memperbaiki diri, memperbanyak amal kebaikan, dan menutup tahun dengan keberkahan. Sebagaimana janji Allah SWT:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS. Ar-Ra’d [13]: 11)
Mari kita menjemput berkah akhir tahun dengan muhasabah diri yang mendalam, sebagai bentuk cinta dan ketaatan kepada Allah SWT. Karena sejatinya, setiap detik yang berlalu adalah kesempatan untuk kembali — sebelum pintu waktu tertutup selamanya.
Artikel Lainnya
Zakat Maal Dalam Pengertian, Syarat, dan Panduan Menghitungnya
Cara Mengelola Zakat yang Efektif dan Efisien
Zakat Sebagai Katalisator Perekonomian
Zakat Fitrah Dalam Pengertian, Hukum, dan Cara Menghitungnya
Menentukan Nilai Zakat yang Tepat dan Adil Sesuai Syariat
Kemudahan Berzakat di Era Digital

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
