WhatsApp Icon

Penyaluran Zakat Harus Sesuai Asnaf untuk Menjamin Keberkahan dan Keadilan

05/11/2025  |  Penulis: Zul

Bagikan:URL telah tercopy
Penyaluran Zakat Harus Sesuai Asnaf untuk Menjamin Keberkahan dan Keadilan

Zakat Harus Sesuai Asnaf untuk Menjamin Keberkahan dan Keadilan

Surabaya (BAZNAS News) – Zakat merupakan rukun Islam yang memiliki peran besar dalam membangun kesejahteraan umat. Namun, dalam pelaksanaannya, zakat tidak bisa disalurkan sembarangan. Islam telah menetapkan dengan jelas siapa saja yang berhak menerima zakat, atau yang disebut asnaf. Menyalurkan zakat sesuai asnaf bukan sekadar aturan administratif, tetapi juga wujud ketaatan kepada syariat dan kunci keberkahan harta.

Delapan Golongan Penerima Zakat

Dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60, Allah SWT telah menjelaskan secara tegas tentang delapan golongan penerima zakat (asnaf), yaitu:

“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 60)

Dari ayat ini, dapat dipahami bahwa zakat memiliki sasaran yang terarah dan terukur. Dana zakat harus disalurkan kepada mereka yang benar-benar berhak, bukan berdasarkan belas kasihan semata, melainkan atas dasar aturan syariat yang pasti.

Menyalurkan Zakat Sesuai Asnaf Adalah Amanah

BAZNAS sebagai lembaga resmi pengelola zakat di Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga amanah umat.
Dana zakat yang dihimpun dari para muzaki, baik ASN, pengusaha, maupun masyarakat umum, harus disalurkan sesuai dengan ketentuan delapan asnaf agar tidak keluar dari koridor syariat.

Menyalurkan zakat tanpa memperhatikan asnaf dapat menimbulkan pelanggaran hukum agama dan mengurangi keberkahan.
Karena itu, setiap program yang dijalankan BAZNAS Kota Surabaya — seperti bantuan sembako, beasiswa CESAR, program kesehatan, hingga zakat produktif — selalu disesuaikan dengan golongan mustahik yang memenuhi kriteria asnaf.

Keadilan Sosial Melalui Zakat

Zakat yang disalurkan tepat sasaran mampu menciptakan keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan.
Fakir dan miskin mendapatkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Muallaf diberdayakan agar semakin mantap dalam keislaman.
Gharimin (orang yang berhutang) diberi solusi untuk keluar dari lilitan masalah.
Ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal) dibantu agar bisa melanjutkan perjalanan dengan selamat.

Dengan demikian, zakat bukan hanya sekadar donasi, tetapi alat transformasi sosial yang mengangkat derajat umat.
Ketika asnaf diperhatikan dengan benar, zakat menjadi alat penyatu dan pemberdaya masyarakat.

Profesionalitas BAZNAS Kota Surabaya

BAZNAS Kota Surabaya menerapkan sistem pengelolaan zakat yang profesional, transparan, dan akuntabel.
Setiap penyaluran dilakukan berdasarkan verifikasi dan pendataan mustahik yang dilakukan oleh petugas di lapangan, termasuk melalui UPZ (Unit Pengumpul Zakat) di setiap kecamatan.

Misalnya, dalam penyaluran bantuan alat kesehatan, kursi roda, alat bantu dengar, dan program ekonomi produktif, setiap penerima terlebih dahulu disesuaikan dengan kategori asnaf agar zakat yang disalurkan benar-benar sah secara syariat.

Dengan sistem yang rapi dan berbasis data, BAZNAS memastikan bahwa zakat bukan hanya tersalurkan, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi kehidupan mustahik.

Keberkahan Terletak pada Kepatuhan Syariat

Menyalurkan zakat sesuai asnaf bukan hanya menjaga aturan, tetapi juga menjaga keberkahan.
Allah SWT menjanjikan pahala besar bagi mereka yang menunaikan zakat dengan ikhlas dan menyalurkannya dengan benar.

Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah harta menjadi berkurang karena sedekah.” (HR. Muslim)

Dengan kata lain, zakat yang dikelola sesuai syariat akan membawa ketenangan hati bagi muzaki dan kemaslahatan bagi mustahik.
Sebaliknya, jika disalurkan tanpa memperhatikan asnaf, maka esensi zakat sebagai ibadah sosial akan hilang.

Zakat Sebagai Pilar Pembangunan Umat

Zakat bukan hanya kewajiban individu, tetapi juga instrumen pembangunan umat.
BAZNAS Kota Surabaya menjadikan prinsip asnaf sebagai dasar dalam setiap kebijakan pendistribusian, agar setiap rupiah zakat yang disalurkan dapat memberdayakan masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan menumbuhkan kemandirian ekonomi umat.

Dengan pengelolaan yang sesuai syariat, zakat mampu menjadi motor perubahan sosial — dari sekadar bantuan konsumtif menuju pemberdayaan produktif yang berkelanjutan.

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat