Zakat Maal Dalam Pengertian, Syarat, dan Panduan Menghitungnya
05/11/2025 | Penulis: Fachrudin
Zakat Maal Dalam Pengertian, Syarat, dan Panduan Menghitungnya
Zakat Mal, atau Zakat Harta, merupakan pilar ekonomi Islam yang memiliki peran krusial, tidak hanya sebagai ibadah untuk membersihkan dan menyucikan harta (tazkiyatul mal), tetapi juga sebagai instrumen untuk mewujudkan keadilan sosial dan pemerataan ekonomi. Bagi setiap Muslim yang telah mencapai kemapanan harta tertentu, menunaikan Zakat Mal adalah sebuah kewajiban yang tidak dapat ditawar.
Memahami secara mendalam apa itu Zakat Mal, syarat-syarat kewajibannya, dan bagaimana cara menghitungnya menjadi hal fundamental bagi setiap muzakki (orang yang wajib berzakat) untuk memastikan ibadah ini tertunaikan dengan benar sesuai syariat.
1. Pengertian Zakat Mal
Secara etimologi, kata "Mal" berasal dari bahasa Arab yang berarti harta atau kekayaan. Zakat Mal secara istilah diartikan sebagai bagian tertentu dari harta kekayaan yang wajib dikeluarkan oleh seorang Muslim apabila telah memenuhi syarat-syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh syariat Islam, untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (delapan asnaf).
Kewajiban menunaikan Zakat Mal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an, salah satunya pada Surah At-Taubah ayat 103:
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka..." (QS. At-Taubah: 103)
Zakat Mal mencakup berbagai jenis harta, seperti emas, perak, uang tunai, hasil perdagangan, hasil pertanian, peternakan, hingga zakat profesi (penghasilan).
2. Syarat Wajib Zakat Mal
Tidak semua harta yang dimiliki seorang Muslim wajib dikenakan zakat. Harta baru menjadi objek kewajiban zakat jika telah memenuhi beberapa syarat utama (syarat wajib zakat mal), di antaranya:
A. Kepemilikan Penuh (Al-Milku At-Tam)
Harta yang dizakatkan harus dimiliki secara penuh (sempurna) oleh individu. Artinya, muzakki berhak penuh untuk mengelola, menggunakan, dan mengambil manfaat dari harta tersebut. Harta yang diperoleh dari cara yang haram, seperti hasil korupsi, tidak wajib dizakatkan, melainkan harus dikembalikan kepada pemilik sah atau kepentingan umum.
B. Berkembang atau Berpotensi Berkembang (An-Nami)
Harta tersebut adalah harta yang secara zatnya dapat bertambah atau berkembang, baik secara hakiki (seperti hasil usaha, hasil investasi) maupun secara potensi (seperti uang tunai yang disimpan).
C. Mencapai Nisab
Nisab adalah batas minimum kepemilikan harta yang mewajibkan seseorang mengeluarkan zakat. Jika harta yang dimiliki belum mencapai batas nisab, maka ia belum wajib berzakat.
-
Nisab Emas, Perak, Uang, dan Perdagangan: Setara dengan 85 gram emas murni. Nilai rupiahnya disesuaikan dengan harga emas 24 karat di pasaran saat jatuh tempo pembayaran zakat.
-
Nisab Pertanian: Setara dengan 653 kg gabah atau 520 kg beras.
D. Telah Mencapai Haul
Haul adalah batas waktu kepemilikan harta yang telah berlangsung selama satu tahun Hijriah (sekitar 12 bulan Qamariah). Syarat haul ini berlaku untuk:
-
Zakat Emas, Perak, Uang, Tabungan, Investasi, dan Perniagaan.
Pengecualian Haul: Syarat haul tidak berlaku untuk zakat yang dikeluarkan berdasarkan hasil yang diperoleh, seperti Zakat Pertanian (dibayar saat panen), Zakat Penghasilan (dibayar saat menerima gaji/penghasilan), dan Zakat Rikaz (harta temuan, dibayar saat ditemukan).
E. Melebihi Kebutuhan Pokok dan Bebas dari Utang
Harta yang wajib dizakati adalah harta yang bersifat "lebih" dari kebutuhan pokok sehari-hari (al-hajatul ashliyah) seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan biaya pengobatan yang wajar. Selain itu, harta tersebut harus sudah bersih dari utang yang jatuh tempo. Jika total harta setelah dikurangi utang masih mencapai nisab, maka zakat tetap wajib ditunaikan.
3. Panduan dan Contoh Cara Menghitung Zakat Mal
Secara umum, kadar Zakat Mal yang wajib dikeluarkan adalah 2,5% dari total harta yang telah memenuhi nisab dan haul, kecuali untuk beberapa jenis zakat tertentu seperti pertanian.
A. Zakat Emas, Uang, dan Tabungan
Nisab: 85 gram emas murni.
Kadar Zakat: 2,5%.
Haul: 1 tahun.
Zakat = 2,5% X Jumlah Harta yang Tersimpan Selama 1 Tahun
Contoh Kasus:
Jika harga emas murni saat ini adalah Rp1.000.000,00 per gram, maka Nisabnya adalah:
85 gram X Rp 1.000.000,00 = Rp 85.000.000,00
Bapak Budi memiliki tabungan Rp120.000.000,00 yang telah tersimpan selama 1 tahun. Karena melebihi nisab (Rp120 Juta > Rp85 Juta), Zakatnya adalah:
Zakat = 2,5% X Rp120.000.000,00 = Rp 3.000.000,00
B. Zakat Penghasilan (Zakat Profesi)
Nisab: Disamakan dengan nisab emas, yaitu setara 85 gram emas murni. Zakat dikeluarkan saat menerima penghasilan.
Zakat = 2,5% X Jumlah Penghasilan Bruto (Kotor) atau Netto (Bersih)
Contoh Kasus:
Jika Nisab bulanan (asumsi: Rp85 Juta / 12 bulan) adalah Rp7.083.333,00.
Ibu Siti memiliki penghasilan bulanan sebesar Rp10.000.000,00. Karena melebihi nisab bulanan, zakat wajib dikeluarkan.
Zakat = 2,5% X Rp 10.000.000,00 = Rp 250.000,00 per bulan
C. Zakat Pertanian
Nisab: 653 kg gabah atau 520 kg beras. Zakat dikeluarkan saat panen.
Kadar Zakat:
-
10% untuk hasil pertanian yang diairi dengan air hujan/sungai (tanpa biaya).
-
5% untuk hasil pertanian yang diairi dengan irigasi (menggunakan biaya).
Contoh Kasus:
Pak Ahmad memanen padi sebanyak 1.500 kg beras, dan diairi menggunakan irigasi berbiaya. (Asumsi 1.500 kg > Nisab 520 kg).
Zakat = 5% X 1.500 kg = 75 kg beras
Zakat Mal adalah jembatan yang menghubungkan dimensi spiritual dan sosial dalam kehidupan Muslim. Dengan memahami dan menunaikan kewajiban ini secara benar, seorang Muslim tidak hanya menyucikan hartanya, tetapi juga berkontribusi secara langsung dalam mengatasi kemiskinan dan ketimpangan di masyarakat.
Artikel Lainnya
Pendidikan Berkah dari Zakat Menyinari Masa Depan Umat
Kisah Inspiratif Ali bin Abi Thalib Dalam Mengelola Baitul Maal
10 Manfaat Zakat yang Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Umat
Penyaluran Zakat Harus Sesuai Asnaf untuk Menjamin Keberkahan dan Keadilan
Cara Menunaikan Zakat yang Benar dan Sah
Cara Mengelola Zakat yang Efektif dan Efisien

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
