Artikel Terbaru
Imunoglobulin dan ZIS Bentuk Sinergi Untuk Meningkatkan Kesehatan Dan Kesejahteraan
Pendahuluan
Kesehatan adalah pilar utama kesejahteraan suatu bangsa. Namun, akses terhadap layanan kesehatan berkualitas masih menjadi tantangan di banyak negara, terutama bagi masyarakat kurang mampu. Di sisi lain, penyakit yang berhubungan dengan defisiensi imunoglobulin protein penting dalam sistem kekebalan tubuh menjadi ancaman serius. Imunoglobulin berfungsi sebagai benteng pertahanan tubuh dari berbagai infeksi. Dalam konteks ini, dibutuhkan pendekatan inovatif yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan medis dengan instrumen filantropi. Artikel ini akan membahas bagaimana Imunoglobulin (Ig) dan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dapat disinergikan sebagai strategi efektif untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di kalangan mustahik.
Mengenal Imunoglobulin dan Perannya dalam Kesehatan
Imunoglobulin, atau antibodi, adalah protein yang diproduksi oleh sel plasma dalam sistem kekebalan tubuh. Fungsinya sangat krusial, yaitu mengenali dan menetralkan patogen seperti bakteri dan virus. Kurangnya imunoglobulin dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih rentan terhadap infeksi berulang, yang berakibat pada penurunan kualitas hidup dan bahkan kematian. Pengobatan untuk kondisi ini, seperti terapi penggantian imunoglobulin (IGRT), seringkali sangat mahal dan tidak terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.
Peran ZIS sebagai Katalisator Kesehatan
ZIS, sebagai instrumen redistribusi kekayaan dalam Islam, memiliki potensi besar untuk menopang sektor kesehatan. Dana ZIS dapat berfungsi sebagai sumber daya finansial yang stabil dan berkelanjutan. Berbeda dengan bantuan sosial konvensional, ZIS memiliki nilai pemberdayaan yang kuat. Dengan pengelolaan yang tepat, dana ZIS dapat digunakan untuk:
Pembiayaan Layanan Kesehatan : Dana ZIS dapat dialokasikan untuk membiayai pengobatan mustahik, termasuk terapi yang mahal seperti IGRT.
Penyediaan Obat-obatan : ZIS dapat digunakan untuk menyediakan obat-obatan atau suplemen yang dibutuhkan oleh pasien.
Program Pencegahan dan Edukasi : Sebagian dana dapat digunakan untuk program edukasi kesehatan masyarakat, termasuk pentingnya nutrisi yang seimbang dan pola hidup bersih untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
Sinergi Imunoglobulin dan ZIS: Sebuah Model Aksi Nyata
Sinergi antara imunoglobulin dan ZIS dapat diwujudkan dalam beberapa skema program:
Program Donasi Imunoglobulin Berbasis ZIS : Lembaga amil zakat (LAZ) dapat bekerja sama dengan rumah sakit atau produsen farmasi untuk menyalurkan produk imunoglobulin. Dana ZIS yang terkumpul digunakan untuk membeli produk tersebut, yang kemudian diberikan secara gratis atau dengan biaya sangat rendah kepada pasien yang tidak mampu.
Dana Sosial untuk Pasien Kekurangan Imunoglobulin : LAZ dapat membentuk dana khusus untuk membantu pasien dengan kondisi defisiensi imun. Dana ini tidak hanya mencakup biaya pengobatan, tetapi juga biaya transportasi, akomodasi, dan nutrisi tambahan yang diperlukan pasien selama menjalani perawatan.
Kampanye Kesehatan Komprehensif : Program ini tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga pada pencegahan. Dana ZIS dapat dialokasikan untuk kampanye kesehatan yang mengajarkan masyarakat tentang pentingnya gizi baik, sanitasi, dan vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara alami.
Studi Kasus Potensial dan Harapan ke Depan
Bayangkan sebuah anak yang menderita defisiensi imunoglobulin berulang. Keluarganya tidak mampu membiayai terapi yang dibutuhkan. Melalui sinergi ZIS, lembaga zakat dapat membantu pembiayaan pengobatan anak-anak tersebut hingga ia pulih dan dapat hidup normal. Kisah ini bukan hanya tentang pengobatan, tetapi juga tentang memutus mata rantai kemiskinan akibat sakit.
Sinergi antara imunoglobulin dan ZIS adalah model yang menjanjikan. Ini menggabungkan instrumen filantropi dengan pengetahuan medis yang berubah untuk menciptakan dampak sosial yang signifikan. Dengan transparansi, akuntabilitas, dan kolaborasi yang erat antara lembaga zakat, tenaga medis, dan masyarakat, kita dapat membangun fondasi kesehatan yang lebih kuat. Dengan demikian, ZIS tidak hanya menjadi alat untuk membersihkan harta, tetapi juga untuk membersihkan penyakit dan mengangkat derajat kesehatan masyarakat, membawa kita menuju kesejahteraan yang lebih adil dan merata.
ARTIKEL17/09/2025 | Fach
Sejarah Zakat dalam Islam
Pengertian Zakat
Secara etimologi, kata zakat berasal dari bahasa Arab zaka yang bermakna kesucian, kebaikan, keberkahan, serta pertumbuhan. Dalam terminologi syariat, zakat adalah bagian tertentu dari harta seorang muslim yang wajib dikeluarkan dan disalurkan kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya (mustahik) sesuai ketentuan syariat. Zakat merupakan salah satu rukun Islam, sehingga keberadaannya menjadi kewajiban fundamental dalam kehidupan seorang muslim.
Zakat di Masa Rasulullah SAW
Ketika masih di Mekah, perintah zakat belum memiliki aturan rinci, melainkan berbentuk anjuran umum untuk bersedekah dan membantu kaum fakir miskin. Setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, ketentuan zakat menjadi lebih jelas dengan ditetapkannya nisab, haul, serta jenis-jenis harta yang wajib dizakati.
Di Madinah pula, zakat dilaksanakan secara sistematis. Rasulullah SAW menunjuk amil zakat untuk mengumpulkan harta dari umat, baik berupa hasil pertanian, hewan ternak, emas, perak, maupun perdagangan. Selanjutnya, harta tersebut disalurkan kepada delapan golongan penerima sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an (QS. At-Taubah: 60).
Zakat pada Masa Khulafaur Rasyidin
Sesudah Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar Ash-Shiddiq RA menghadapi tantangan ketika sebagian kaum muslim enggan membayar zakat. Beliau bersikap tegas dengan memerangi mereka, karena zakat dipandang sebagai kewajiban yang tidak boleh diabaikan. Langkah ini menegaskan bahwa zakat adalah pondasi penting dalam sistem sosial dan ekonomi Islam.
Pada masa Umar bin Khattab RA, pengelolaan zakat semakin tertata. Beliau mendirikan baitul mal, yaitu lembaga keuangan negara yang mengatur penerimaan dan pendistribusian harta umat. Dengan pengelolaan yang baik, zakat pada masa itu menjadi salah satu faktor utama terwujudnya kesejahteraan masyarakat muslim.
Zakat dalam Sejarah Peradaban Islam
Dalam perkembangan kekhalifahan Islam, zakat selalu menjadi instrumen sosial dan ekonomi yang strategis. Di banyak wilayah, zakat dikelola langsung oleh pemerintah. Namun, pada masa-masa tertentu, lemahnya pengawasan dan manajemen menyebabkan zakat tidak berjalan optimal.
Zakat di Era Modern
Hingga saat ini, zakat tetap relevan sebagai sarana pemerataan ekonomi umat. Negara-negara muslim, termasuk Indonesia, membentuk lembaga resmi seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) maupun lembaga zakat swasta. Dengan sistem manajemen modern, zakat tidak hanya berfungsi sebagai bantuan konsumtif, tetapi juga dikembangkan dalam bentuk program pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
ARTIKEL16/09/2025 | Nur Lisma Khumaida
Peran Filantropi dalam Ketahanan Pangan
I. Pendahuluan
Ketahanan pangan merupakan isu strategis yang berhubungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat. Konsep ini tidak hanya mencakup ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, tetapi juga aspek keterjangkauan, kualitas gizi, serta banyaknya akses bagi seluruh lapisan masyarakat. Dalam konteks ini, filantropi memiliki peran penting sebagai penggerak tambahan yang melengkapi peran negara dan sektor swasta. Melalui praktik berbagi dan pemberdayaan, filantropi dapat menjadi instrumen efektif untuk memperkuat sistem pangan nasional.
II. Definisi dan Ruang Lingkup Filantropi
Filantropi dapat dipahami sebagai tindakan sukarela yang dilakukan oleh individu, komunitas, maupun lembaga dalam bentuk dana, barang, waktu, atau keahlian untuk mendukung kepentingan masyarakat. Dalam bidang pangan, filantropi tidak hanya terbatas pada pemberian bantuan konsumtif, tetapi juga mencakup program jangka panjang yang berfokus pada kemandirian, seperti peningkatan kapasitas petani, pembangunan infrastruktur pertanian, dan penelitian inovasi pangan.
Peran Filantropi dalam Mendukung Ketahanan Pangan
Meningkatkan Akses terhadap Pangan Filantropi dapat membantu masyarakat miskin dan rentan agar tetap memiliki akses terhadap pangan yang bergizi melalui program bantuan langsung, bank pangan, maupun subsidi harga pangan.
Mendorong Inovasi Pertanian Banyak lembaga filantropi yang memberikan penelitian pertanian berkelanjutan, teknologi hemat air, dan bibit unggul. Dukungan ini mendorong terciptanya inovasi yang relevan dengan kebutuhan petani kecil.
Pemberdayaan Komunitas Lokal Filantropi berperan dalam memperkuat kelembagaan masyarakat, seperti koperasi tani, kelompok wanita tani, dan usaha mikro berbasis pangan. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga mampu mengelola produksi dan mendistribusikan pangan secara mandiri.
Membangun Jaringan Kolaborasi Peran filantropi seringkali bersifat menjembatani, yakni menghubungkan pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan komunitas. Kolaborasi ini menghasilkan sinergi dalam merancang program ketahanan pangan yang lebih efektif.
Contoh Implementasi
Program penyediaan modal usaha mikro bagi petani hortikultura.
Pengembangan gudang penyimpanan hasil panen yang dibiayai oleh lembaga filantropi.
Program pelatihan urban farming di kawasan padat penduduk.
Bank pangan yang menyalurkan kelebihan produk pertanian ke masyarakat rendah.
III. Dampak Positif
Keterlibatan filantropi terbukti memberikan manfaat nyata, seperti menekan angka kelaparan, meningkatkan pendapatan petani kecil, serta memperluas kesempatan kerja di sektor pertanian. Lebih jauh lagi, inisiatif ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada tujuan menghapus kelaparan dan kemiskinan.
Tantangan
Meski berperan strategis, filantropi juga menghadapi kendala, antara lain:
Kurangnya koordinasi antar-lembaga.
Keterbatasan data terkait kelompok penerima manfaat.
Program risiko yang terlalu bersifat karitatif dan kurang berorientasi pada kemandirian.
IV. Kesimpulan
Filantropi mempunyai kontribusi signifikan dalam memperkuat ketahanan pangan. Melalui program yang terencana, berkelanjutan, dan berbasis kolaborasi, filantropi dapat melengkapi peran negara dan pasar dalam memastikan setiap warga memperoleh akses pangan yang layak. Ke depan, peran ini akan semakin maju seiring meningkatnya tantangan perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, serta dinamika sosial-ekonomi masyarakat.
ARTIKEL16/09/2025 | Muhammad Fachrudin
Doa untuk Negeri Tercinta, Indonesia
Indonesia adalah tanah air kita, tempat lahir, tumbuh, dan berjuang. Sebagai bangsa yang besar dengan beragam suku, bahasa, dan budaya, doa untuk negeri menjadi wujud cinta dan tanggung jawab kita kepada Ibu Pertiwi. Doa adalah senjata orang beriman, dan melalui doa, kita memohon kepada Allah SWT agar Indonesia senantiasa diberkahi, dilindungi, dan diberi jalan kebaikan.
Berikut 3 doa untuk negeri tercinta, Indonesia :
1. Doa untuk Keamanan dan Kedamaian Bangsa
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, tentram, penuh ketenteraman, kesejahteraan, dan kebahagiaan.”
Doa ini menjadi harapan agar Indonesia terhindar dari segala bentuk perpecahan, konflik, maupun bencana yang dapat merusak persatuan bangsa. Semoga keamanan dan kedamaian melestarikan negeri kita.
2. Doa untuk Pemimpin yang Adil dan Amanah
Artinya: “Ya Allah, berilah petunjuk kepada para pemimpin kami menuju jalan yang Engkau cintai dan ridhai, serta jadikan mereka rahmat bagi rakyat yang pimpin mereka.”
Pemimpin yang adil dan amanah adalah kunci kemajuan bangsa. Dengan doa ini, kami memohon agar para pemimpin Indonesia diberi kekuatan, keikhlasan, dan kebijaksanaan dalam memimpin demi kemaslahatan umat.
3. Doa untuk Kemakmuran dan Keberkahan Negeri
Artinya: “Ya Allah, berkahilah rezeki kami, jangan jadikan dunia sebagai tujuan utama kami, dan jadikanlah akhirat sebagai tempat kembali kami.”
Doa ini sebagai permohonan agar Indonesia dilimpahi keberkahan pada sumber daya alam, hasil bumi, dan rezeki yang bermanfaat bagi seluruh rakyat. Kemakmuran bukan hanya soal harta, tapi juga keberkahan hidup bersama.
Penutup
Doa adalah ikhtiar spiritual yang melengkapi usaha nyata kita dalam membangun bangsa. Dengan doa, kita berharap Allah SWT senantiasa menjaga Indonesia agar tetap berdiri kokoh sebagai negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur - negeri yang baik dan mendapat ampunan dari Allah. Semoga melalui doa ini, Indonesia senantiasa dilindungi, diberkahi, dan diberikan masa depan yang cerah bagi seluruh rakyatnya.
ARTIKEL01/09/2025 | Otnay
Bulan Rabiul Awal: Sejarah, Keutamaan, dan Amalan yang Dianjurkan
Apa Itu Bulan Rabiul Awal?
Bulan Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam kalender Hijriyah yang memiliki kedudukan istimewa bagi umat Islam. Bulan ini dikenal sebagai bulan lahirnya Nabi Muhammad, tepatnya pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Peristiwa kelahiran Rasulullah kemudian dikenal dengan istilah Maulid Nabi Muhammad . Selain sebagai bulan kelahiran Nabi, Rabiul Awal juga menjadi momentum umat Islam untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai amalan ibadah.
Sejarah Penting di Bulan Rabiul Awal
Beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada bulan Rabiul Awal, antara lain:
Kelahiran Nabi Muhammad – pada tanggal 12 Rabiul Awal, yang merayakan umat Islam di seluruh dunia dengan peringatan Maulid Nabi.
Hijrah Nabi ke Madinah – meski hijrah dimulai di bulan Safar, Rasulullah tiba di Madinah pada bulan Rabiul Awal.
Wafatnya Nabi Muhammad – juga terjadi pada 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah.
Dengan demikian, bulan Rabiul Awal memiliki momen besar dalam sejarah Islam, baik kelahiran maupun wafatnya Rasulullah.
Keutamaan Bulan Rabiul Awal
Beberapa keutamaan bulan Rabiul Awal yang sering dicari umat Islam, antara lain:
Bulan penuh sejarah karena menjadi saksi perjalanan hidup Nabi Muhammad.
Momentum memperbanyak shalawat sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah.
Kesempatan mempertebal iman dengan memperingati Maulid Nabi melalui kajian, dzikir, dan amal sholeh.
Momen meneladani akhlak Nabi dalam kehidupan sehari-hari.
Amalan yang disebarkan di Bulan Rabiul Awal
Meskipun tidak ada amalan khusus yang diwajibkan, beberapa ibadah yang dianjurkan di bulan Rabiul Awal antara lain:
Memperbanyak shalawat Nabi – sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah.
Mengadakan majelis ilmu dan dzikir – memperingati Maulid Nabi dengan pengajian, ceramah, atau kajian Islam.
Sedekah dan berbagi kepada sesama – meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad.
Mempelajari sirah Nabi – mengenal sejarah perjuangan Rasulullah agar bisa meneladani kehidupannya.
Shalat sunnah dan membaca Al-Qur'an – memperbanyak amal ibadah sebagai bekal akhirat.
Makna Maulid Nabi Muhammad
Peringatan Maulid Nabi bukan sekedar perayaan, melainkan momen untuk:
Mengingat kembali perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan Islam.
Meneladani akhlak, keikhlasan, dan kepemimpinan Nabi.
Memperkuat ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan bersama umat.
Zakat, Infak, dan Sedekah di Bulan Rabiul Awal
Meneladani Rasulullah yang gemar berbagi, salah satu amalan terbaik di bulan Rabiul Awal adalah dengan menunaikan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) . Melalui ZIS, kita dapat membantu sesama yang membutuhkan, sekaligus menyucikan harta yang kita miliki.
Di Surabaya, penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah bisa dilakukan melalui BAZNAS Kota Surabaya. Dana yang terkumpul akan disalurkan untuk berbagai program kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi mustahik. Dengan berzakat di BAZNAS Kota Surabaya, kami juga turut menjaga keberkahan rezeki sekaligus membantu mewujudkan masyarakat Surabaya yang lebih sejahtera.
Cara Menunaikan Zakat, Infak, dan Sedekah di BAZNAS Kota Surabaya
Anda dapat menyebarkan ZIS dengan mudah melalui:
1. Datang langsung ke kantor BAZNAS Kota Surabaya, Jl. Medokan Asri Bar. X No.19.
2. Melalui kantor digital kami silahkan kunjungi link berikut: Bit.ly/RAKSAZA_SURABAYA
3. Melalui layanan muzaki dengan menghubungi nomor whatsapps: 08 2323 2626 21
Kesimpulan
Bulan Rabiul Awal adalah bulan penuh keberkahan dan sejarah penting dalam Islam. Selain memperbanyak shalawat, memperingati Maulid Nabi, dan mempelajari sirah Rasulullah, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan kebaikan seperti zakat, infak, dan sedekah. Mari kita wujudkan cinta kepada Rasulullah ? dengan berbagi melalui BAZNAS Kota Surabaya , agar keberkahan bulan Rabiul Awal semakin terasa, baik untuk diri kita maupun untuk masyarakat yang membutuhkan.
ARTIKEL25/08/2025 | Otnay
Jadikan Rabu Wekasan Sebagai Sarana Semangat Bersedekah
Apa Itu Rebo Wekasan?
Rebo Wekasan adalah sebutan untuk hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriah. Dalam tradisi Islam, khususnya di Nusantara, hari ini dikenal sebagai momentum untuk memperbanyak doa, memohon perlindungan dari marabahaya, serta meningkatkan amal kebaikan.
Kata wekasan berasal dari bahasa Jawa yang berarti “terakhir”. Oleh karena itu, Rebo Wekasan diperingati dengan doa bersama, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dzikir, shalawat, dan sedekah.
Amalan dan Makna Rebo Wekasan
Di berbagai daerah, Rebo Wekasan diperingati dengan berbagai bentuk ibadah, antara lain:
Shalat sunnah memohon keselamatan.
Doa tolak bala agar dijauhkan dari marabahaya.
Dzikir dan shalawat untuk memperkuat iman.
Sedekah untuk membantu sesama.
Peran BAZNAS Kota Surabaya
Semangat Rebo Wekasan yang identik dengan doa dan sedekah sejalan dengan peran BAZNAS Kota Surabaya sebagai lembaga resmi pengelola Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS).
Dengan menyalurkan Zakat, Infak, dan Sedekah melalui BAZNAS, masyarakat Surabaya tidak hanya melanjutkan tradisi kebaikan pada Rebo Wekasan, tetapi juga turut membantu saudara yang membutuhkan sehingga doa dan ikhtiar yang dipanjatkan semakin sempurna.
Mari jadikan Rebo Wekasan sebagai momentum memperkuat doa, ibadah, dan kepedulian sosial. Bersama BAZNAS Kota Surabaya, mari kita tebarkan keberkahan melalui Zakat, Infak, dan Sedekah, agar doa keselamatan di hari penuh makna ini semakin lengkap dengan manfaat nyata bagi sesama.Salurkan Sedekah Anda melalui:bit.ly/RAKSAZA_SURABAYA
ARTIKEL19/08/2025 | Otnay
10 Amalan yang dianjurkan ketika Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Selama bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan kebaikan guna mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Berikut beberapa amalan yang dianjurkan selama bulan Ramadhan:
1. Berpuasa dengan Ikhlas
Puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang sudah baligh dan mampu. Menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan serta menghindari hal-hal yang dapat membatalkannya adalah bentuk ibadah utama di bulan ini.
2. Shalat Tarawih
Shalat Tarawih adalah shalat sunnah yang hanya dilakukan pada malam bulan Ramadhan. Shalat ini dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau sendiri di rumah.
3. Membaca Al-Qur’an
Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, sehingga umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur’an. Beberapa orang bahkan berusaha untuk khatam Al-Qur’an selama bulan ini.
4. Bersedekah
Memberikan sedekah di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang luar biasa. Baik berupa uang, makanan, maupun bantuan lainnya, sedekah dapat memberikan manfaat besar bagi yang membutuhkan dan memberikan pahala berlipat bagi yang memberi.
5. I’tikaf di Masjid
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah, terutama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Amalan ini dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbanyak doa serta dzikir.
6. Memperbanyak Dzikir dan Doa
Selama bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, istighfar, dan doa. Waktu-waktu mustajab seperti saat sahur, menjelang berbuka, dan di sepertiga malam terakhir sangat baik untuk berdoa.
7. Menyegerakan Berbuka dan Mengakhirkan Sahur
Dalam sunnah Rasulullah, umat Islam dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa setelah azan maghrib dan mengakhirkan sahur sebelum waktu subuh.
8. Menjaga Lisan dan Perbuatan
Selain menahan lapar dan haus, puasa juga mengajarkan umat Islam untuk menjaga lisan dan perbuatan agar tidak berkata kasar, ghibah, atau melakukan hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa.
9. Berbuat Kebaikan dan Silaturahmi
Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mempererat silaturahmi dengan keluarga dan sesama. Selain itu, berbuat kebaikan seperti membantu orang lain atau berbagi makanan untuk berbuka juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan.
10. Mencari Malam Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam ini terjadi di salah satu malam ganjil pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Memperbanyak ibadah di malam ini sangat dianjurkan agar mendapatkan pahala yang luar biasa.
Dengan menjalankan amalan-amalan tersebut, umat Islam dapat meraih keberkahan dan kemuliaan Ramadhan serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Semoga kita semua bisa memanfaatkan bulan suci ini dengan sebaik-baiknya. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin.
ARTIKEL10/03/2025 | Otnay

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat
